20.12.13

O_O

Sejak kuliah, saya sadar hobi saya bertambah satu: mengamati orang! Dan sekarang ini, sejak saya sering kesana kemari keluyuran sendirian, hobi itu mulai bermutasi menjadi kebiasaan. Apalagi saya bukan orang yang suka terpaku menatap layar ponsel saat tidak ada teman, juga bukan tipikal pribadi supel yang senang membuka pembicaraan dengan orang asing. Saya lebih memilih melempar pandangan jauh-jauh seperti mercusuar. Sesekali diselingi imajinasi 'seandainya bla bla bla, bisa jadi bla bla bla ya...' Jadi jangan heran kalau melihat saya (asyik) senyum-senyum sendiri.

Knowing other is wisdom, knowing yourself is enlightenment - Lao Tzu.

Bukan, bukan. Saya tidak bermaksud mau tahu urusan orang lain, yang saya nikmati itu adalah betapa indahnya melihat 'cerita' dari tiap sosok yang ada. Teman, atasan, penumpang satu gerbong, supir taksi, wanita dengan hi-heels 12cm, customer service di bank, penjual bakso, mas-mas bercelana pensil, pelayan cafe, security shift malam sebuah mall, atau gerombolan pelajar yang asyik merokok di pinggir jalan besar. Semakin lama rentang waktu yang ada, semakin asyik observasi untuk objek tsb, namun harus waspada, jangan sampai ditatap balik alias ketahuan.

'Cerita' apa sih yang bisa dilihat? Cara mereka berbicara, gerak dan postur tubuh, selera pribadi, kebiasaan yang tidak biasa, kadang ada juga emosi tersembunyi. Dari 'cuci mata' ini ada kalanya saya manggut-manggut belajar menerima sesuatu yang baru, ada kalanya pula takjub sekaligus geli sendiri. Oh ya.. Ibu saya juga hobi mengamati seperti saya! Kami berdua kalau jalan bareng, agenda acaranya antara lihat-lihat barang dan lihat-lihat orang xp

Manusia dengan paket 'kemasan' serta 'isi'nya yang menarik.

Lain lagi dengan pengamatan terhadap orang yang memang sedang ada urusan dengan kita. Bukan orang yang sekali lewat, contohnya sahabat, rekan kerja. Mereka akan memberikan pengalaman tersendiri. Pengalaman menyenangkan rasanya mudah menguap begitu saja ya, kurang meninggalkan kesan mendalam. Sementara pengalaman buruk seringnya memang bikin kita gelisah, bisa berhari-hari bahkan akan terus ada seperti alarm yang berkali-kali kamu pikir sudah dimatikan ternyata statusnya snooze, tapi justru dari 'kesan mendalam' berurusan dengan oknum tsb, saya (atau kita) lebih bisa dapat 'ilmu'.

Seperti apa kita harus bertindak dengan tipe orang A, respon apa yang ingin didengar tipe B, bagaimana sebaiknya berurusan dengan tipe C, betapa tidak disukainya tipe D, begitu seterusnya. Belajar, dicoba, salah, belajar, coba lagi, mungkin salah lagi, belajar lagi, coba lagi, mungkin masih ada kesalahan tapi keadaan sudah jauh lebih baik pastinya :)

Di samping manusia, ada juga hal-hal lain yang menarik untuk diamati. Selain sebagai angin segar untuk keseharian, baik juga untuk selingan pola pikir, contohnya mengenal kepercayaan lain diluar agama yang kita anut. Tidak ada tujuan negatif terhadap ajaran manapun, hanya untuk memperkaya nilai pribadi saja. Mungkin karena saya sedang haus-hausnya belajar ya. Tentunya bukan sesuatu yang akademis seperti kata Natalie Portman. "I don't love studying. I hate studying. I like learning. Learning is beautiful." Agreed!

No comments: